Viral Ibu-Ibu Niat Jual Ginjal di Cikapayang Dago, Dinsos Bandung Merespon
Seorang perempuan menenteng poster bertulisan jual ginjal di Jalan Cikapayang, Dago, Kota Bandung, (29/11/2022). (Istimewa)
Foto viral seorang wanita di Kota Bandung menenteng poster karton putih bertuliskan "Dijual Cepat: Ginjal, Mata, Hati" ini diunggah akun Twitter @/fariscim pada Selasa, 29 November 2022.
Dalam foto, terlihat seorang ibu-ibu memakai baju putih, berkerudung dan bermasker memegang poster mengaku ingin jual ginjal, mata dan hati di perempatan lampu merah Cikapayang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Sosial (Dinsos) merespons unggahan perempuan dewasa yang pegang poster karton mengaku ingin menjual ginjal, mata, dan hati itu.
Dinsos Kota Bandung merespons dengan menyampaikan imbauan kepada masyarakat bahwa jual beli organ vital manusia secara sengaja bisa dikenakan sanksi hukuman pidana.
Dinsos menyatakan aktivitas yang dilakukan wanita tersebut dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan.
Larangan penjualan organ tubuh manusia tidak diatur dalam KUHP, namun tercantum dalam Undang-Undang (UU) No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (pikiran-rakyat, 6 Desember 2022)
Para Ibu Berjuang Sendirian
“Ibuku sayang, ibuku malang.” Kalimat ini cukup menggambarkan betapa beratnya beban menjadi ibu pada kondisi serba sulit seperti sekarang ini. Di satu sisi, para ibu tetap harus memastikan tugas strategis dan politisnya dalam mendidik generasi cemerlang berjalan dengan baik. Sementara itu, tantangan yang dihadapi sedemikian banyak dan berat.
Dalam aspek ekonomi, sulitnya mendapatkan penghidupan layak akibat nafkah tidak cukup dari para suami membuat para ibu harus berjibaku mencari tambahan pendapatan. Waktu berharga yang harusnya dioptimalkan untuk mendampingi tumbuh kembang anak, terpaksa dikorbankan. Belum lagi kelelahan yang dirasakan berlipat-lipat, membuat bibir para ibu sulit tersenyum dan tubuhnya kaku saat seharusnya mereka banyak memeluk anaknya dan mentransfer nilai-nilai kebaikan kepada mereka.
Kejadian miris, terlepas belum diketahui motifnya, seorang ibu Jalan Cikapayang, Dago, Kota Bandung yang memperlihatkan poster menjual organ tubuh ginjal, mata, dan hati diatas, tentu saja menjadi penanda besar bahwa ada sesuatu yang tidak beres sehingga "terpaksa" melakukan hal yang sangat tidak lazim yang dilakukan seorang perempuan.
Butuh Support System
Sistem ekonomi kapitalisme yang eksploitatif memiskinkan dan membuat gap sosial sedemikian lebar.
Semua aturan yang lahir dari asas rusak itu sudah sangat jelas menyengsarakan para ibu, bahkan memaksa mereka memikul banyak tanggung jawab yang semestinya tidak dipikul mereka, sungguh beban mereka pun sangat berat. Di satu sisi mereka terus berusaha mengoptimalkan peran dan mendidik anak agar sesuai harapan. Namun, di saat yang sama, lingkungan dan kebijakan negara justru malah menghancurkan.
Ummat butuh Sistem politik Islam yang menempatkan penguasa atau negara sebagai raa’in (pengurus) dan junnah (penjaga) bagi umat, bukan sebagai pedagang atau wasit sebagaimana dalam sistem Kapitalisme.
Sistem ekonominya menjamin distribusi kekayaan secara adil dan manusiawi. Dimulai dengan kebijakan antiriba, moneter berbasis emas-perak yang antikrisis, serta aturan kepemilikan yang menjamin negara memiliki modal untuk menyejahterakan rakyatnya. Aturan sosial juga kental suasana ruhiyah. Pergaulan suami dan isteri juga anak akan tertata sehingga memahami hak dan kewajiban masing-masing.
Semua itu kemudian dibingkai dengan sistem hukum dan sanksi yang memberi efek jera dan bernilai ukhrawi sebagai penebus dosa di sisi Allah Taala. Wallahua'lam
[beritaislam.org]
Posting Komentar untuk "Viral Ibu-Ibu Niat Jual Ginjal di Cikapayang Dago, Dinsos Bandung Merespon "