Soal Corona, Pengamat: Mahfud MD Cari Pembenaran Agar Rencana New Normal Rasional
Beritaislam - Pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang membandingkan kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas dengan kasus Covid-19 dinilai tidak relevan. Perbandingan itu juga dinilai tidak elok dan tidak sepadan antara kasus kecelakaan lalu lintas dengan kasus Covid-19.
"Tak sebanding. Perbandingannya bukan apple to apple. Itu perbandingan yang dikait-kaitkan saja," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (29/5).
Pengamat politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menilai, bisa saja ungkapan tersebut hanyalah dalil pemerintah untuk membenarkan rencana kebijakan yang akan dikeluarkan. Dalam hal ini rencana normal baru atau the new normal.
"Bisa saja untuk mencari pembenaran agar rasional," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, bisa saja upaya pemerintah untuk lepas tanggung jawab agar tidak terlalu disalahkan masyarakat terkait banyaknya korban yang jatuh akibat wabah virus yang mematikan itu.
"Bisa saja untuk bersembunyi di balik batu atas ribuan seribuan rakyat lebih yang meninggal dunia karena Corona. Agar tak terlalu disalahkan," tuturnya.
"Tapi saat ini kan suka-suka pemerintah. Terkadang kekuasan itu memang melenakan dan membutakan. Sehingga apapun bisa dikait-kaitkan," demikian Ujang Komarudin.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas justru lebih tinggi dibandingkan kematian akibat Covid-19. Karena itu, ia meminta publik tak takut berlebihan terhadap virus corona.
"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu sembilan kali lebih banyak dari corona," kata Mahfud dalam sambutannya di acara halal bihalal IKA UNS yang disiarkan di kanal YouTube Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa (26/5). (rmol)
[beritaislam.org]
Posting Komentar untuk "Soal Corona, Pengamat: Mahfud MD Cari Pembenaran Agar Rencana New Normal Rasional"