Refly: Kritik Itu Tergantung yang Menerima, Kalau Baperan ya Langsung Dianggap Hinaan
Beritaislam - Setiap kritik yang datang harus bisa disikapi dengan bijaksana. Kritik sepahit apapun itu harus bisa jadi bahan untuk memperbaiki diri.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun menilai bahwa penyikapan setiap kritik sangat bergantung pada pihak yang menerimanya. Bisa diterima dengan baik atau bahkan dianggap sebagai sebuah penghinaan.
“Kritik itu tergantung yang nerimanya. Kalau baperan, langsung dicap sebagai penghinaan bahkan serangan,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (31/5).
Menurutnya, jika kritik dilayangkan pada seseorang yang memiliki keluasan jiwa, maka pernyataan sepahit apapun akan dianggap sebagai masukan atau bahan instripeksi.
“Nah pemimpin-pemimpin kita yang seperti apa ya?” tanyanya mengakhiri kicauan.
Pernyataan Refly Harun ini disampaikan di saat publik sedang ramai membahas mengenai intimidasi gelaran diskusi. Aksi intimidasi itu menimpa pembicara, moderator, dan penyelenggara diskusi daring di Universitas Gadjah Mada (UGM) bertema “Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” pada Jumat lalu (29/5).
Selain itu, publik juga ramai berpolemik mengenai penangkapan terhadap Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, Ruslan Buton yang melancarkan kritik dan meminta Presiden Joko Widodo mundur. (*gelora.co)
[beritaislam.org]
Posting Komentar untuk "Refly: Kritik Itu Tergantung yang Menerima, Kalau Baperan ya Langsung Dianggap Hinaan"