Warga Sendiri Tak Boleh Mudik Dihadang di mana-mana, Tapi TKA China Boleh Masuk
Beritaislam - Pagi ini 30/4/2020 tagar #TolakTKAChinamenjadi trending topik di twitter.
"Warga negara sendiri mau mudik dihadang dimana2, aparat siang malam menjaga perbatasan antar provinsi menghalau warga kembali ketempat asal
Sementara itu mrk membolehkan TKA China masuk ke Indonesia
Otak kalian kemana?????
Hajar dah👇
#TolakTKAChina" Tulis pemilik akun Datuk Tamburin.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar rapat paripurna dalam menyikapi isu kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) China, ditengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh yang memimpin langsung rapat paripurna mengatakan bahwa isu 500 TKA China yang akan menginjakkan kakinya di bumi anoa, bakal menimbulkan kepanikan ditengah masyarakat yang sedang berjuang melawan Covid-19 bersama pemerintah.
Menurutnya, DPRD Sultra sejatinya bukan anti asing ataupun anti TKA China, hanya saja ditengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah pusat harus memikirkan suasana batin masyarakat.
“Semua aturan investasi di Sultra tentu kita patuhi, namun melihat rencana pemerintah pusat ingin mendatangkan 500 TKA China di masa Corona ini tentunya kami di DPRD memimta untuk dipending sampai wabah ini benar-benar tidak ada lagi,” ujar dia, Rabu (29/4/2020) mengutip dari detiksultra.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Sultra, Herry Asiku juga meminta kepada pemerintah pusat agar mempertimbangkan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang kini dibatasi pergerakannya dalam rangka memutus mata rantai Covid-19.
“Sesama teman saja kita harus waspada, apalagi 500 TKA China yang dimana virus ini berasal dari sana. Jadi kita bukan anti investasi dan anti TKA tapi suasana kebatinan kita yang memaksa untuk tidak menerima TKA dulu,” katanya.
Dia juga turut menyoroti terkait kebijakan PT VDNI yang memasukan TKA China ditengah pandemi Covid-19 ini. Harusnya kata Ketua DPD I Golkar Sultra ini, PT VDNI memikirkan untuk mengganti TKA China ini dengan tenaga kerja lokal yang memiliki skill yang sama, sebab, menurut dia skill pekerja lokal tak kalah baik dengan 500 TKA China.
Sebelumnya telah diberitakan, Ditengah masa pandemi Virus Corona yang menerpa hampir seluruh pelosok negeri ini, justru pemerintah pusat mengizinkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China masuk ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Isunya, TKA Cina yang bakal masuk di wilayah Bumi Anoa ini sebanyak 500 orang dengan tujuan bekerja di perusahaan nickel PT Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Soal rencana kedatangan 500 TKA Cina pun diakui oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin (27/4/2020) kemarin.
Hanya saja dengan tegas, orang nomor satu di Sultra ini menolak kebijakan pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA Cina. Penolakan ini dilakukan Ali Mazi karena saat ini Sultra sedang dihadapkan dengan penanganan Covid-19, apalagi virus ini asalnya dari Cina.
Dengan alasan itu, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu, langsung melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), DPRD Sultra, Danrem, Kapolda, dan Imigrasi.
“Inti pertemuan ini, yakni kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina. Walaupun surat-surat pendukung bebas dari Corona, namun itu tetap tidak bisa kita terima, sebab bebrepa waktu lalu kedatangan 49 TKA Cina juga mengundang reaksi penolakan dari masyarakat,” tegas dia.
“Intinya dengan suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina,” tambahnya.
Salah satu video warga dihadang karena mudik.
[beritaislam.org]
negara paling goblok se dunia dan akherat
BalasHapusSangat sangat diskriminasi terhadap rakyat sendiri...
BalasHapus