Malapetaka Ketidakjujuran, Pasien Positif Corona di Solo Belanja ke Pasar dan Rewang-rewang Pernikahan
Foto hanya ilustrasi pemanis, adat Rewang-rewang pernikahan (kompasiana.com) |
Seorang kerabat pasien positif virus corona nekat beraktivitas di tengah warga selama masa karantina mandiri di rumahnya di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.
Kerabat pasien positif corona itu adalah perempuan, 49 tahun. Ia adalah satu dari empat orang yang menjalani masa karantina mandiri sejak Jumat (13/3) sambil menunggu hasil tes. Keempat orang itu tinggal satu rumah dan baru-baru ini hasil tes menyatakan perempuan tersebut ikut terinfeksi virus corona.
Lurah Mojosongo, Winarto mengaku sudah berulang kali menjelaskan agar mereka tidak meninggalkan rumah selama masa karantina mandiri. Kondisi kesehatan mereka dipantau setiap hari melalui telepon. Namun warga yang seharusnya menjalani karantina mandiri itu beberapa kali kedapatan beraktivitas di luar rumah.
"Setiap hari saya telepon ngakunya di rumah. Tapi pas disidak dari Provinsi ternyata [perempuan 49 tahun itu] adalah ketahuan membantu kumbokarnan (persiapan pernikahan) tetangganya," katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (19/3).
Tak hanya itu, Winarto juga sempat ditegur Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta lantaran Dinkes mendapat laporan perempuan tersebut belanja ke pasar. Ia juga pernah berjemur tanpa masker bersama beberapa tetangga
Setelah kejadian perempuan 49 tersebut, Winarto meminta agar karantina diperluas menjadi satu kompleks berisi 17 rumah. Sebab, perempuan yang terlanjur berinteraksi dengan tetangga itu diketahui positif terjangkit Corona sebagaimana diumumkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo.
Sumber
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200319201231-20-485152/perempuan-di-solo-positif-corona-sempat-bantu-pernikahan
[beritaislam.org]
Ini agar menjadi perhatian Pejabat di daerah lain. Masyarakat kita memang kesadarannya rendah. Perlu metode khusus dan pengawasan ketat
BalasHapusKenapa gk seharusnya ada tempat khusus buat yg positif corona
BalasHapuskmrn baru ODP... trs hasil nya keluar dan dinyatakan ppositif
HapusKedaan darurat harusnya kena sanksi darurat..
BalasHapusHukuman darurat...
Or pasal kuhp..
Kebiasaan buruk...
Soalnya sudah dinyatakan positif...ngeyel...
Positif Korona, dikarantina ngeyel tembak kepalanya. Selesai sudah
BalasHapusKok yo enek wong koyo ngono kui
BalasHapusdikarantina dalam penjara aja.. orang kayak gini..
BalasHapusYang sabar y, memank klakuan prempuan biasa nya agak mnjengkel kan..
BalasHapusNgga semua perempuan bos
HapusDipantau kok lewat tlpk
BalasHapusTdk dikarantina ditempt tertentu.
Gk salah wonge.
Nek wonge luwe piye?
Luwe ya beli makan, bukan rewang2
Hapustanya jawab lengkap virus corona.. semoga bermanfaat.. https://sambalbukam.com/tanya-jawab-virus-corona-dan-cara-pencegahannya/
BalasHapusJgn ngeyel intinya jadi warga negara tuh
BalasHapusOrg sdh tua..pengeyelan.sengaja kali tu biar pd ketularan...
BalasHapusUdah positif ko masih karantina mandiri bukanya pemerintah menaanggung semua biaya pasien corona... Knapa ga di rawat di rumah sakit
BalasHapusKarantina mandiri itu waktu beliau masih suspect, menunggu hasil tes. Sekarang hasilnya keluar positif ya dibawa ke rumah sakit lah.
HapusUdah positif ko masih karantina mandiri bukanya pemerintah menaanggung semua biaya pasien corona... Knapa ga di rawat di rumah sakit
BalasHapusItu sebelumnya masih dalam pengawasan mas,belum positif terjangkit karena menunggu hasil test..
HapusDibaca dulu yg bener beritanya mas sebelum komentar
HapusWong solo ra kenek di percoyo...gelembok tok isine
BalasHapusIngat Italia banyak korban meninggal dan positif karena tidak mengikuti anjuran dan arahan pemerintah. Kini negara itu yang paling banyak positif dan meninggal.
BalasHapusKenapa gak di karantina di pulau kecil atau di penjara gitu jadi keluyuran kemana mana
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusAsu
HapusLiane bahas corona, koe malah promosi judi
Koplak
Wes enek sng promosi judi,,,wong lek wes mati gk gowo duit,,,gk usah mumet2.
HapusKarepe yo arep umum tonggo...😆
BalasHapusSabar bos.namanya juga sdm belum nyampai maka dari itu fihak2 yg pemerintah n instansi juga element2 masyarakan harus ikut proaktif
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHarus nya warga yg positif terkena virus Corona di umum kan saja,JD tetangga tetangganya BS jg jarak ma penderita,kalo GK di umumkan ya dia bebas bersosialisasi dengan lingkungan,dan masyarakat pun tenang tenang saja berkomunikasi dengan penderita virus, akhirnya virus menyebar kemana mana,kalo mempercayakan kesadaran ma penderita mah percuma,GK bakal ngerti GK dia,mending di kucilkan dulu tuk sementara demi kebaikan orang banyak,maaf sebelumnya jikalau ada komentar yg kurang baik dari saya, terima kasih
BalasHapusPemerintahnya aja gak siap nangani corona... Orang suspek aja gk ada pengawasan... Gak ada pengarahan langsung ke penduduk.. Dulu katanya indonesia kebal dari corona... Giliran sekarang ikut kena cari kambing hitam rakyatnya yg disalahin...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTrus habis itu kalo ketularan nyalahin pemerintah
BalasHapusMungkin mikire umum tanggane. Tanggane kan renek seng weruh nak corona. Ngko neg r mangkat rewang dirasani.
BalasHapusKan sdg dikarantina masa tetangga ga tau kabar
HapusSudah nyata positif .karantinanya cuma di rumah itu pun dipantau hanya lewat telpon.alamgkah baiknya lewat visit dari tenaga medis
BalasHapusWargane ndableg, lurahe malesan wegah obah langsung ke lapangan.. klop
BalasHapusMenambahkan informasi. Kalau positif corona langsung dikarantina di rs, yang masih suspect untuk sementara diwajibkan mengurung diri sendiri di rumah sampai hasil tesnya keluar. Ada ribuan suspect corona dalam waktu relatif singkat, fasilitas medis tidak memadai. Dan kalau yang sama2 baru suspect digabung dalam satu ruang karantina, yang sebelumnya sebenarnya negatif bakal tertular dari suspect yang positif.
BalasHapusmayoritas orang Indonesia, ngeyelan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah berita ini fakta atau hoax ?
BalasHapusPaling dia gk enak sama tetangga terus memaksakan buat rewang2, tp yo namane sakit kek gini virus bahaya weleh malah keluar, duh mbok
BalasHapusKlw begini seharusnya tembak mati! Dia dengan sengaja menularkan, bisa jadi dia itu membunuh bnyk org nantinya.
BalasHapusTidak ada yang berhak menyalahkan karna belum tentu kalian semua kalo di posisi beliau belom tentu bisa seperti yang di anjurkan dokter,intinya kita semua harus waspada selalu jaga kebersihan dan jangan lupa berdo'a,semoga kasus covid-19 segera berakhir sehingga kita bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
BalasHapusApa susahnya sih tinggal di rumah dl? Saya aja yg sehat2 menahan diri bgt mau keluar2,acara kumpul2 aja mending ijin. .Bodo amatlah tetangga mau blng apa
HapusIku jenenge tain godek
BalasHapusHarusnya lingkungan situ di kasih tahu kalau dia ODP corona. Jadi bisa mengingatkan kalau dia keluar rumah. Kalau sudah begini mau apa lagi.. petugas bidoh, dan oasien dableg
BalasHapusGoblok
BalasHapus