Menghina Manusia Ditangkap, Menghina Rasulullah Bebas
Beritaislam - Perbedaan mencolok terjadi pada kasus Gus Muwafiq yang menghina Rasulullah. Bahkan dalam ceramahnya Gus Muwafiq mengatakan seandainya ada pohon Jambu, mungkin rasul nyolong jambu katanya saat menceritakan masa kecil rasulullah yang angon kambing (mengembala kambing).
Tak hanya itu, Gus Muwafiq juga mengolok-olok Istri nabi Siti 'Aisyah. "Akal saya gak sanggup mencerna. Gimana? Ada anak usia 9 tahun itu bisa bergembira ria dinikah sama orang 50 tahun. Gak nyaggup akal saya," kata Muwafiq dalam rekaman video. Terdengar gelak tawa terbahak-bahak dari yang hadir.
"Saya tahulah ceritanya, wong saya tiap hari baca hadits. Berapa kali saya baca bolak-balik, bahwa Siti Aisyah adalah istri Rasulullah yang paling cantik, anak konglomerat, muda baru berusia 9 tahun, Rasulullah usia 50 tahun." katanya.
Namun Gus Muwafiq masih belum diproses hukum meski terindikasi melecehkan Nabi Muhammad SAW. Beda halnya dengan pria yang menghina Wapres dengan sebutan ‘babi’ langsung ditangkap
Kasus penistaan agama marak lima tahun terakhir. Seorang kafir Ahok harus demo umat Islam berjuta-juta dan berjilid-jilid baru diproses hukum. Kafir Ahokpun dipenjara secara spesial di Mako Brimob Depok bukan di Lapas pada umumnya. Hukum belum berpihak kepada keadilan dan kebenaran.
Kini, kafir Ahok diberi karpet merah sebagai Komisaris Utama Pertamina. Gajinya 3,2 miliar per tahun. Seorang penista agama mendapat posisi strategis di BUMN tanpa melihat track record yang bersangkutan. Sangat melukai hati umat Islam. Hukum ‘dipelintir’ oleh rezim untuk membersihkan noda hitam yang dilakukan si kafir Ahok.
Sukmawati sudah dua kali melakukan penistaan agama, bebas sebebas-bebasnya. Muwafiq (namanya beda w dan n. kalo n jadi Munafiq), Ade Armando dan Abu Janda yang kita ragukan keislamannya sudah tak terbilang melakukan penistaan agama dan tokoh Islam, juga bebas. Jangankan ditangkap, diproses hukumpun tidak.
Giliran Wakil Presiden dihina dengan sebutan ‘babi’ langsung ditangkap. Kenapa ada perlakuan istimewa kepada penista agama seperti Sukmawati, Muwafiq, Ade Armando dan Abu Janda. Seolah tidak tersentuh hukum.
Sejak kapan Presiden maupun Wakil Presiden lebih tinggi kedudukannya terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Presiden, Wakil Presiden maupun manusia lainnya bukan nabi, tidak dijamin masuk surga. Sementara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seorang nabi yang telah dijamin masuk surga. Teladan umat manusia dan sebaik-baik manusia di muka bumi.
Kenapa hukum dan penguasa tebang pilih. Apa memang ada yang memelihara manusia hina seperti Sukmawati, Muwafiq, Ade Armando dan Abu Janda untuk melakukan penistaan agama.
Umat Islam sangat sabar. Agamanya dihina tidak bertindak anarkis. Masih berharap ketiga orang tersebut ditangkap dan diadili. Begitulah hukum manusia tidak bisa berbuat adil. Sementara hukum Allah Ta’ala sangat adil. (*)
Bandung, 9 Rabiul Tsani 1441/6 Desember 2019
Penulis: Tarmidzi Yusuf/editor Syarif
Peringatan keras gus Qoyyum bagi penghina rasulullah.
Buya Yahya, Penghina Rasulullah pasti terhina
Simak juga, Mengatakan Nabi Kotor, Ingusan dan Tidak Terurus; Apakah Keluar dari Iman? | Buya Yahya Menjawab.
Posting Komentar untuk "Menghina Manusia Ditangkap, Menghina Rasulullah Bebas"