Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Harus Disyukuri, Kalau Enggak, Kufur Nikmat
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap di atas 5 persen. Saat berpidato dalam Kongres II Projo, Jokowi meminta ribuan relawannya itu bersyukur atas capaian ini.
Menurut Jokowi, menjaga pertumbuhan ekonomi stabil seperti saat ini bukan hal yang mudah. Alasannya, perekonomian global saat ini sedang tertekan dan tidak stabil.
"Kalau ada yang enggak mensyukuri pertumbuhan ekonomi itu namanya enggak ngerti, dan itu namanya kufur nikmat," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019.
Jokowi mencontohkan, di antara negara-negara anggota G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan urutan tertinggi kedua. Selain itu, Indonesia masih bisa menjaganya meski banyak negara lain yang mengalami resesi.
"Ini patut kita syukuri. Ini bukan hal mudah saat dunia dalam posisi tidak normal. Kalau posisi normal kita punya kesempatan tumbuh lebih baik," ujar dia.
Dalam sambutannya, Jokowi juga mengajak para relawan untuk meyakini jika Indonesia bisa jadi negara besar. Alasannya, banyak kajian yang menyebutkan Indonesia akan menjadi negara terbesar nomor 4 di dunia pada 2045. Indonesia hanya kalah dari Cina, India, dan Amerika Serikat.
"Sekarang masih posisi 16, enggak apa-apa. Naik terus, naik terus, naik terus. Kita harus punya mimpi, dong. Masa negara sebesar kita enggak punya mimpi, salah. Jangan merasa kecil, kita negara besar dan akan jadi negara terkuat kalau bisa menyelesaikan persoalan dengan baik," ucap Jokowi. [tpc]
Posting Komentar untuk "Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Harus Disyukuri, Kalau Enggak, Kufur Nikmat"