Ustadz Felix Siauw Komentari Penusukan Wiranto, Agar Peristiwa Tersebut Tidak...
Dai kondang Ustadz Felix Siauw rupanya juga menyoroti peristiwa penusukan MenkoPolhuka Wiranto. Beliau berharap peristiwa itu tidak dikaitkan dengan Islam.
“Kalau bagi aku sih cuma ingin mengingatkan pada diriku sendiri, bahwa akan sangat apa ya, akan jadi sesuatu yang prematur kalau seandainya senantiasa, aku takutnya, mudah-mudahan enggak, tapi arah-arah ke sana sudah terjadi, yaitu adalah sekali lagi Islam yang dijadikan sebagai sesuatu yang bertanggungjawab atas kejadian (penusukan Wiranto) ini,” ujarnya dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Youtube YukNgaji ID beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa Islam tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah. Bahkan, kata Felix, Rasulullah sudah mencontohkan bahwa Islam menggunakan cara damai ketika berdakwah.
“Padahal aku ingat bangat pada 2002 aku masuk Islam, hal pertama yang aku diajarin di dalam dakwah, ketika aku belajar tentang Islam, Islam itu adalah agama yang tidak menggunakan kekerasan ketika berdakwah,” ucapnya.
“Karena kalau Rasulullah itu ingin menggunakan kekerasan, ada banyak sekali kesempatan. Tapi Rasulullah tidak menggunakan, kecuali satu keadaan itu memungkinkan untuk dilakukannya kekerasan. Seperti misalnya, contoh jihad fisabililah. Tentu saja Indonesia juga pernah perang melawan penjajah. Nah dalam hal itu mungkin diperkenankan,” tambahnya.
Sebelumnya Ustadz Felix Siauw juga telah menulis artikel tentang "Negeri Sak Karepku" di laman instagramnya.
Negeri Sak Karepku
Pertama aku harus jelaskan ke kamu semua, rakyat-rakyat tak tahu diri, yang cuma bisa menuntut dan menyusahkan. Bahwa aku adalah negara, aku adalah dasar sekaligus konstitusinya
Akulah negara, dan negara adalah aku, dan jika kamu rakyat menggangguku, itu artinya mengganggu negara, bila kalian menghinaku itu artinya menghina negara, dan bila kalian tak sependapat denganku, sama seperti kalian berbeda dengan haluan negara
Aku, dipilih sah oleh rakyat, aku diangkat oleh rakyat, maka aku punya kekuasaan mutlak, termasuk untuk mengatur kalian yang selalu banyak protes, merasa kurang, dan banyak mulut. Karena akulah kekuasaan
Jangan berani tanya-tanya soal hukum dan keadilan, kalian tau apa hah! Asal tahu aja, yang buat hukum itu semua kawan-kawanku. Keadilan adalah apa yang aku tetapkan, sebab hukum itu omonganku, ikuti omonganku, itulah ketaatan hukum
Aku nggak perlu alasan untuk apapun, sebab apapun takkan bisa berlangsung kalau tak ada aku. Kalau aku sudah mau, ya sudah. Kalau aku tak mau, urusanmu tak setuju, emang kamu siapa?
Kalau aku bilang ustadz ini radikal, nggak usah tanya. Kalau aku bilang ini tindakan teroris, jangan bandingkan sama makar dan pembantaian di tempat yang jauh. Aku nggak suka aja, dan kalau kamu masih nekad, itulah terorisme sebenarnya
Aku bisa aja bilang tindakanmu itu nggak menyenangkan bagiku, dalam sekejap, ada banyak ulama di istanaku yang akan keluarkan fatwa untuk mulut bodohmu, aparat yang menindakmu, dan buzzer yang membuatmu pasti salah di sosial media
Terserah aku kalau aku nggak izinkan kajian apapun yang nggak aku suka, sak karepku lah, aku nggak perlu penjelasan, aku nggak perlu alasan. Aku bisa suruh rektor manapun korbankan logika akal, sebab aku yang tentuin mereka rektor atau bukan
Urusan keadilan. Aku pegang penegaknya. Terus kalian mau apa? Inget aja, kalau kalian semua melawan, kalian lawan negara. Dasar orang-orang nggak tau diri. Ngurus negara itu susah tau nggak. Bantu nggak, ngeluh aja
Dasar nggak tau diri kamu semua. Asal tau aja, kalian bisa aja lebih sengsara kalau aku mau. Bersyukurlah kalian semua, karena aku masih baik sama kalian
Nggak setuju? Ora urus. Sak karepku lah!
Posting Komentar untuk "Ustadz Felix Siauw Komentari Penusukan Wiranto, Agar Peristiwa Tersebut Tidak..."