Pesan UAS Untuk Warga Keturunan Bugis, Minang, dan Jawa di Wamena
BERITAISLAM.ORG - Sosok Ustadz Abdul Somad ( UAS) selalu jadi perhatian.
Tausyiahnya yang dibalut dengan kisah jenaka namun bermakna membuat dirinya dicintai masyarakat.
Dirinya aktif kampanye memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membuntuhkan. Diantaranya warga Palestina.
Namun kali ini dirinya memberikan dorongan dan semangat kepada warga korban kerusuhan di Wamena.
Video komentarnya menyemangati warga pendatang dan masyarakat setempat tersebut viral di media sosial Twitter dan youtube.
Video tersebut juga pernah diunggah UAS di akun Instagramnya. Lihat videonya di sini
[Menahan Tangis, UAS Tanggapi Kerusuhan Wamena Untuk Kuatkan Solidaritas]
Tragedi kekerasan dan terorisme yang mengguncang dan dialami oleh warga keturunan Minang, Bugis, dan Jawa di Wamena demikian mencengangkan.
Terorisme yang dilakukan oleh kalangan yang dikenal sebagai OPM memang mengalami peningkatan dan mengakibatkan warga tak berdosa menjadi sasaran.
Mereka itu melakukan penculikan, penyanderaan, pembunuhan massal, membakar orang hidup-hidup, dan berbagai tindakan yang sama sekali jauh dari nilai Pancasila.
Ustadz Abdul Somad pun memberikan perhatian khusus dan membangkitkan rasa persaudaraan serta solidaritas terhadap kekejaman yang dilakukan tersebut.
Meski demikian, kata Ustadz Abudl Somad, bagi orang Minang, apa yang dialami akan menumbuhkan rasa persaudaraan dan persatuan orang Minang.
"Buat posko-posko, bantu saudaramu, bantu usahanya," katanya dengan mata berkaca-kaca seperti menahan tangis.
Pesan yang disampaikan melalui media sosial itu telah diunggah oleh sejumlah netizen, yang dikutip beritaislam.org Kamis (3/10/2019).
Ustadz Abdul Somad berupaya untuk membantu kalangan yang terusir dari tanah tumpah darah mereka.
Di tengah provokasi yang dilakukan oleh para teroris OPM, yang di antaranya dilakukan oleh Purom, seruan yang disampaikan Ustadz Abdul Somad dinilai akan bisa membangkitkan masyarakat Minang.
"Minang tak pernah kalah, apa yang terlihat ini, kecil betul."
"Setelah merdeka, orang Maninjau, jadi ulama, founding father bangsa ini," katanya.
Orang Maninjau yang dimaksud adalah Buya Hamka.
Sejak kecil, kata Ustadz Abdul Somad, orang Minang tinggal di surau.
"Karena itu, tidak ada orang Minang yang tidak pandai mengaji, tidak ada orang Minang yang tidak pandai bersilat."
Menurut Ustadz Abdul Somad, sejumlah kelebihan orang Minang itu telah membuat penjajah Belanda lari terbirit-birit.
"Karena itu, ini akan semakin memperkuat persatuan dan persaudaraan orang Minang."
Selain itu, warga yang berasal dari Bugis juga mendapatkan sapaan dari Ustadz Abdul Somad.
"Apa kareba?" katanya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang Bugis diperlakukan tidak adil oleh Belanda dan dibuang ke Afrika seperti dialami oleh Yusuf Al Makassari, yang termasyhur sebagai ulama di sana.
Bahkan, kata Ustadz Abdul Somad, Islam juga diperkenalkan di Afrika Selatan, sehingga membuat Nelson Mandela terkagum-kagum.
"Dicampakkan di Sri Lanka, Islam berkembang di Sri Lanka, dibuang ke Afrika Selatan, Islam tumbuh di sana."
"Saudaraku yang ada di perantauan, orang Jawa, piye kabare, sulit memang susah, tapi di mana pun Nusantara ini, semua bisa, bangkitlah saudara-saudaraku," katanya.
Baca juga: Menangis! Anak-anak Papua: Ustadz Jangan Pulang, Klo Guru2 Pulang Kami Akan ke Mana?
Posting Komentar untuk "Pesan UAS Untuk Warga Keturunan Bugis, Minang, dan Jawa di Wamena"