Menahan Tangis, UAS Tanggapi Kerusuhan Wamena Untuk Kuatkan Solidaritas
BERITAISLAM.ORG - Ustadz Abdul Somad Akhirnya angkat bicara soal kerusuhan di Wamena Papua. Dalam video yang diunggah, UAS panggilan akrap Ustadz Abdul somad tampak menahan tangis melihat kesedihan nasib umat Islam di Wamena.
Tragedi kekerasan dan terorisme yang mengguncang dan dialami oleh warga keturunan Minang, Bugis, dan Jawa di Wamena demikian mencengangkan.
Terorisme yang dilakukan oleh kalangan yang dikenal sebagai OPM memang mengalami peningkatan dan mengakibatkan warga tak berdosa menjadi sasaran.
Mereka itu melakukan penculikan, penyanderaan, pembunuhan massal, membakar orang hidup-hidup, dan berbagai tindakan yang sama sekali jauh dari nilai Pancasila.
Sejumlah kalangan telah memberikan duka mendalam dan solidaritas sesama orang Minang, Bugis, dan Jawa pun diserukan antara lain oleh Ustadz Abdul Somad yang dilakukan untuk menolong warga yang ketakutan.
Teror yang dilakukan OPM dan simpatisannya tidak bisa ditoleransi dan harus segera ditumpas sebagaimana dilakukan pada kalangan yang dianggap GAM di Aceh, belum lama ini.
Ustadz Abdul Somad pun memberikan perhatian khusus dan membangkitkan rasa persaudaraan serta solidaritas terhadap kekejaman yang dilakukan tersebut.
Meski demikian, kata Ustadz Abdul Somad, bagi orang Minang, apa yang dialami akan menumbuhkan rasa persaudaraan dan persatuan orang Minang.
"Buat posko-posko, bantu saudaramu, bantu usahanya," katanya dengan mata berkaca-kaca seperti menahan tangis.
Pesan yang disampaikan melalui media sosial itu telah diunggah oleh sejumlah netizen, yang dikutip Warta Kota, Selasa (1/10/2019).
Ustadz Abdul Somad berupaya untuk membantu kalangan yang terusir dari tanah tumpah darah mereka.
Di tengah provokasi yang dilakukan oleh para teroris OPM, yang di antaranya dilakukan oleh Purom, seruan yang disampaikan Ustadz Abdul Somad dinilai akan bisa membangkitkan masyarakat Minang.
"Minang tak pernah kalah, apa yang terlihat ini, kecil betul."
"Setelah merdeka, orang Maninjau, jadi ulama, founding father bangsa ini," katanya.
Orang Maninjau yang dimaksud adalah Buya Hamka.
Sejak kecil, kata Ustadz Abdul Somad, orang Minang tinggal di surau.
"Karena itu, tidak ada orang Minang yang tidak pandai mengaji, tidak ada orang Minang yang tidak pandai bersilat."
Menurut Ustadz Abdul Somad, sejumlah kelebihan orang Minang itu telah membuat penjajah Belanda lari terbirit-birit.
"Karena itu, ini akan semakin memperkuat persatuan dan persaudaraan orang Minang."
Baca juga: Ustadz Abdul Somad Peringatkan Orang Lemah Jangan Jadi Pemimpin
Selain itu, warga yang berasal dari Bugis juga mendapatkan sapaan dari Ustadz Abdul Somad.
"Apa kareba?" katanya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang Bugis diperlakukan tidak adil oleh Belanda dan dibuang ke Afrika seperti dialami oleh Yusuf Al Makassari, yang termasyhur sebagai ulama di sana.
Bahkan, kata Ustadz Abdul Somad, Islam juga diperkenalkan di Afrika Selatan, sehingga membuat Nelson Mandela terkagum-kagum.
"Dicampakkan di Sri Lanka, Islam berkembang di Sri Lanka, dibuang ke Afrika Selatan, Islam tumbuh di sana."
"Saudaraku yang ada di perantauan, orang Jawa, piye kabare, sulit memang susah, tapi di mana pun Nusantara ini, semua bisa, bangkitlah saudara-saudaraku," katanya.
Dikutip dari laman tribunnews, sejumlah orang Papua juga tidak segan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang ditimpa kesusahan dengan terorisme yang dilakukan sejumlah orang OPM.
Apa yang dialami masyarakat di sana tidak boleh dibiarkan terjadi.
Suara-suara keprihatinan terhadap tindakan terorisme yang dilakukan oleh OPM dan simpatisan mereka telah mengakibatkan banyak warga dibakar hidup-hidup.
Bahkan seorang dokter yang bertugas di Wamena dibakar hidup-hidup oleh sejumlah teroris Papua tersebut.
Siapkan tisu bila kalian adalah umat Islam yang terketuk hatinya saat melihat video ini, karena anda bakal mengeluarkan air mata ketika melihat video UAS.
Posting Komentar untuk "Menahan Tangis, UAS Tanggapi Kerusuhan Wamena Untuk Kuatkan Solidaritas"