MENAG Mau Ketemu Ustadz Abdul Somad, Mau Memeriksa Hadits Yang Disampaikan UAS Sensitif?
Oleh : Nasrudin Joha
Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi dikabarkan akan menemui penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari agenda Fachrul untuk merangkul segenap komponen masyarakat demi kepentingan bangsa. (28/10).
Sebelumnya, Menag menegaskan agar ustadz-ustadz tidak menyampaikan konten ceramah yang memuat ayat atau hadits sensitif. Pertemuan ini, tentu menimbulkan praduga publik tentang rencana eksekusi para ustadz agar lolos ferifikasi unsur 'sensitif' didalam penyampaian ayat maupun hadits.
Menag mengakui UAS memiliki peran dan berjuang untuk bangsa. Meskipun, dia juga memiliki penilaian ada satu dua butir ceramahnya yang menurutnya tidak pas. Menag mengaku memiliki Kewajiban untuk menyampaikan itu.
Pada artikel yang berjudul 'REZIM JOKOWI SEMAKIN REPRESIF TERHADAP ULAMA ?' penulis telah membuat analisis adanya Pola baru yang memungkinkan bagi rezim untuk melakukan sejumlah 'intimidasi struktural', memaksa ulama untuk masuk 'meja perundingan' yang telah dipersiapkan rezim. Dalam negosiasi perundingan itulah, para ulama akan dihadapkan pada tiga opsi utama :
Pertama, para ulama kritis yang menyampaikan sejumlah dalil untuk mengoreksi rezim, baik dalil dari al Quran maupun as Sunnah diminta untuk menarik diri dari aktivitas dakwah amat Ma'ruf nahi munkar, serta menjadi satu kesatuan bersama rezim untuk mensyiarkan sejumlah dalil yang akan mengokohkan kedudukan rezim.
Kedua, jika ulama kritis tidak mau menjadi ulama yang mendukung rezim, yang melegitimasi kekuasaan rezim dengan mencari kutipan dalil Al Quran maupun AS Sunnah, agar memilih diam dan fokus menyampaikan dakwah tentang akhlak dan kebajikan persoanal individual.
Ketiga, ulama yang masih tetap nekat berdakwah dan menjelaskan syariah apa adanya, tetap mengutip dalil dari Al Quran dan AS Sunnah tanpa pilah pilih, tetap mengoreksi kezaliman rezim dan menolak melegitimasinya, akan diancam dengan sejumlah konsekuensi, termasuk akan dikriminalisasi.
UAS nampaknya akan menjadi ulama pertama yang ditarget rezim. Pertemuan ini, merupakan langkah negosiasi untuk memaksa UAS memilih satu diantara tiga pilihan. Mau tunduk kepada rezim dan menerima sejumlah kompensasi, memilih untuk tiarap (diam), atau ditekan dan dikriminalisasi jika masih melawan rezim.
Jadi, pertemuan Menag dengan UAS bukan untuk memferifikasi hadits yang disampaikan UAS. Sebab, secara keilmuan bisa apa Fahrur Razi dibandingkan UAS kalau bicara hadits ? Atau Menag mau menggunakan tangan kekuasaan untuk memberi stempel hadits yang disampaikan UAS sensitif ?
Ini merupakan aksi nyata bahwa rezim memang ingin membungkam dakwah Islam, rezim menjadi pihak yang menyeleksi hadits berdasarkan arogansi kekuasaan. Berdalih ceramah sensitif, ayat sensitif, hadits sensitif, rezim akan mengunci dan menutup rapat syiar dakwah dan agama Islam menggunakan otoritas kekuasaan.
Karenanya, semua ustadz, ulama, mubaligh, advokat, akademisi, tokoh Islam dan segenap umat Islam wajib bergandengan tangan untuk saling melindungi. Semboyan umat harus berani menjadi martir bagi ulama, sementara ulama siap menyongsong Syahid demi menjaga kemuliaan Dien Islam.
Ya Allah, selamatkanlah umat dan agama ini. Amien. [].
Sudah jelas sekarang bahwa rezim si Joko benar benar Islamphobia, masa Ulama2 mau diatur sekehendak penguasa, Astaghfurullah...Ya Allah...Ya Rabb kami mohon akhirilah rezim dzalim ini dengan KuasaMu Ya... Allah...
BalasHapusBapak Abdul somat ITU Islam ya.ko suka jelekin agama lain gak ada rasa hormati hak Dan keyakinan orang lain
Hapuspak mentri agama sangat semangat ingin nemui UAS demi keutuhan NKRI, tapi jangan bawa senjata lho pak Mentri jgn lupa bawa hadis yg pas, aamiin ya rabb
HapusBagusnya yg ceramah tetap ceramah,,yg penguasa silahkan berkuasa,,yg mau tawuran sialahkan polisi siap siaga,yg mau nyinyir silahkan lenturkan lidah dan tulang anda
HapusTau apa tentang hadist lo Mentri karbitan.....
BalasHapusPemahaman UAS akan hadist sdh ngelotok.. takut amat sih wahai Mentri agama.. knp mau dah g ngerti Islam jd Mentri.. belajar dl baru kritik ulama.. moga UAS jgn mau temui Mentri atau pihak pemerintah ulama harus tetap Istiqomah, hak ya hak bathil ya bathil
BalasHapusSalahin yang bikin artikel ini.sudah baik menteri agama mau sowan pada ustad abdul somad eh ni artikel malah berandai andai gac jelas....
HapusPenulis artikel ini sengaja memprovokator para umat beragama. Memanas manasin agar terjadi kesalahpahaman dan menimbulkan kericuhan.
HapusHarusnya pembuat artikel ini ditangkap dan dipenjara karena pendapatnya cenderung memprovokasi umat
HapusPemahaman haditsnya sudh ngolotok. Makanya gampang menghina salib agama kristen. Begitu menag baru ksh wacana larang cadar banyak yg resah dan gelisah di sudut sekolah...
HapusPembuat artikel nya provokator ya
HapusUAS itu orang baik,pintar ,paham agama,pancasilais,cinta NKRI ,dia memahami betul agama islam,yg ngk suka sama UAS ada yg salah di dirinya. dgn hati jernih dengarkan video ceramah UAS sejuk,damai,ngk ada tuh menghina agama lain.kasus yg viral kemarin ttg salib itu sesuai dgn ajaran Al-Quran dia sampaikan dgn sebenarnya,kerena UAS paham agama,dan tidak menutupi kebenaran yg ada dia disebut ustad Radikal.kerena dia menyampaikan kebenaran.sampaikan kebenaran walaupun terasa pahit.agama lain jgn marah sepanjang itu dibahas di lingkungan madjid.
HapusKiamat sudah dekat
BalasHapusYg mati itu lah kiamat. Bagi diri nya sendiri. Klu kiamat besar.. blom nampak, tanda2 nya.ðŸ¤
HapusUas istikomah Allah bersama kita slalu.
BalasHapusSebenarnya apa yang menjadi faktor permasalahan UAS sehingga dia mau di panggil mentri Agama ??? Apa karna dakwa yg menjelekan agama lain atau apa?saya penasaran akan pertannyaan itu.
BalasHapusAlhamdulillaah mau ktmu .., semoga jd asbab hidayah .. Sprti nabi bila ada yg brtmu jd dpt hidayah...
BalasHapusKok netizen yg ribut .kan blm tahu apa yg akan d bicarakan ....+62 jangan asal Parduga yg aneh2 dl lah...
BalasHapusYg nulis ini yg ngawur,belum ketemu udh ber,andai andai,yg spt anda ini yg sebenarnya yg ngompor2 rin umat.
BalasHapusSaudaraku semua...mari kita berprasangka baik dlu..ingat saudaraku..agama kita jelas menyerukan berprasangka baik dlu..
BalasHapusSomad itu orang sok paling bener
BalasHapusUstad Abdul Somad adalah penceramah agama Islam,ceramahnya buat yang beragama Islam,terima kasih
HapusGak usah pd suudzon ngapa gaess..
BalasHapusHusnuzah looooh biar berkah hidup kalian itu..
Menerima hadist shahi dan menolak sebagian adalah sifat sifat munafik..apalagi demi keuntungan diri sendiri
BalasHapusUtk ustadz somad tetplh tawadhu,laatakhop walaa tahzan innallaoha ma'ana
BalasHapusJangan takut wahai para mubaligh2 penjaga bangsa,, katakan benar jika memang benar dan katakan salah jika memang salah,, kami umat, akan selalu pasang badan untuk menjaga kalian2 para pejuang agama dan bangsa..
BalasHapusKamu ni sok jagoan bro.jangan2 omong lo doank macam somad..
HapusNgajak berantem nih bocah...
HapusKjta mesti ingat akan sejarah perjuangan bangsa untuk mencapai merdeka...apapun kebenaran para ustad mestilah ada khilafnya...mereka juga manusia.jangan merasa slalu benar.itu hanya akan menimbulkan perpecahan bangsa yang sudah diperjuangkan pendahulu kita...somad memang berpotensi pemecah ummat.setuju banget kalau disingkirkan.para pendukung ustad radikal berarti mendukung bangkitnya PKI.anda tak setuju pendapat saya berarti mendukung pki.
BalasHapusApaan sh ente ga jelas bngt komennya...
HapusGoblok bin dungu bin pekok
HapusOoooh si aris namanya yg cari gara gara, anak mna sih tuh bocah...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusGak kurang ustadz2 lain yg kedalaman ilmu agamanya luar biasa.tapi beliau2 santun menyejukan umat.itulah Islam Rahmatan Lilalamiin.bukan malah jadi provokator.mentang2 ceramahnya banyak yg dengerin.semaunya aja.belajar Ilmu Ahlaq Nabi yg bener.jangan sok pinter.
BalasHapusMemang ilmu agamanya mentri agamanya lagi hebat kok bisa mau ngajari uas . Kalau rejim baik tak Perlu takut sama ulama
BalasHapusBerita islam kok isinya caci maki? Semoga hati kalian mendapat hidayah dan tdk penuh dgn kebencian. Mengangkat seorg mentri adalah hak presiden. Tlg jgn bersikap radikal dan penuh dgn kebencian.
BalasHapusAamiin
HapusByk skrg ustad yg ga bener bikin ceramah itu yg menyejukkan bkn malah menjelek2kan agama lain bikin suasana keruh aja ini bkn negara Islam tp berdasarkan Pancasila negara demokrasi ada 5 agama diakui jd hrs slg hormati betul tindakan menteri itu hrs mulai bersih2 Krn skrg ceramah agama udh disalahgunakan utk provokasi dan penggalangan massa dgn dalil itu sesuai dgn ajaran agamanya.
BalasHapusHrsnya sbg umat islam itu malu klo ada oknum yg bikin image agamanya smkn terpuruk hrs bertindak jgn diam saja klo itu ga bener ustad jg manusia bkn Tuhan jd bs aja salah.
Siapapun yg berceramah hendaknya tidak ada yg menjelek njelekkan makluk Allah SWT.
BalasHapusKentut smua elit politik...kita rakyat di bodohin trus ya Allah brikan mreka hdayah jangan dunia aj di kjar ...gakda hbisnya...pikrin untuk ahirat...
BalasHapusKira kira dlm sjarah kmentrian agama di indonesia latar blakangnya dari meliter...??? Hebat jokowi gbrakan nya...tpi aws ya tujuannya...kita lihat ajklanjutan senetron ini..
BalasHapusBlok on Uas mau diceramahi lebih baik minta fatwa pd nya klu mau duduk bersama
BalasHapusHmmm.....
BalasHapusHmmm.....
BalasHapusYg sudah bertindak radikal di ambon,poso wamena dibiarkan. Ust baik2 mau diapakan ?
BalasHapusUst baik 2 itu siapa? Somad? Lucu kamu ya
HapusPenulisnya trlalu pesimis. Siapa yg memberikan 3 opsi? Jangan jangan opsi bikinan penulis sendiri.
BalasHapusYg penting seberapa jagonya Somad akan hadits bukan berarti kebal hukum ketika mengucap ujaran kebencian n penghinaan kepada agama lain. Ini murni kriminal jd saya berharap Menag tidak perlu meluruskan atau memberitahu Somad tentang ceramahnya sensitif atau tidak. Krn fakta bahwa ceramah Somad sudah menyentuh kriminal, jd biarkan bagian kriminal yg meluruskan.
Kalau kasus kriminal Somad dihentikan, saya percaya Indonesia SDH bukan negara hukum lagi, karena memilih milih siapa yg bisa diproses dan siapa yang TDK diproses. Akibatnya radikalisme bermunculan dan akhirnya pemerintah sendiri yg susah.
Jd jangan hentikan atau upaya menghentikan kasus kriminal Somad yg SDH terbukti dan merupakan fakta hukum bukti kongkrit yg harus ditegakkan. Dan satu hal yg perlu disampaikan bahwa kriminal Somad bukan delik aduan jd tanpa pelaporan Somad sudah boleh diproses hukum oleh Polri. Dan dalam kriminal tidak dikenal cabut perkara atau perdamaian atau minta maaf. Walaupun demikian proses hukum tetap harus berproses.
Yg TDK paham silahkan belajar lagi asas asas hukum pidana jangan hanya belajar hadits. Krn ini Indonesia.
Jangan negara yg berdaulat kalah oleh kekuasaan apalagi kekuatan radikalisme . Semua itu harus diberantas. Karena negara wajib menciptakan keamanan n kedamaian berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Itu lah keadilan rakyat yg sebenarnya.
Islam bukan redikal,islam agama yg terakhir yg di turunkan Allah swt tidak ada tawar menawar tentang Al-Qur'an dan Sunnah Allah bersama mu UAS Al-Qur'an pedoman hidup bukan UUD yg dibuat manusia pedoman hidup Menag itu titipan lima tahun tapi UAS titipan umat sepanjang hayat slm dr klwg besar pejuang syari'at Islam aceh
BalasHapus