Dicopot, Eks Dandim Kendari Malah Diminta Warga Jadi Bupati Karawang
Foto antara |
Kolonel Hendi Suhendi diberhentikan karena unggahan istrinya di Facebook terkait insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.
Hendi Suhendi yang baru menjabat sekitar tiga bulan menggantikan Letkol Fajar Lutvi Haris Wijaya mendadak diberhentikan dari jabatan karena melanggar Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.
Selain dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian dari jabatan Kodim 1417 Kendari juga Hendi Suhendi diganjar sanksi militer berupa penahanan ringan selama 14 hari.
Putra daerah asli Kabupaten Karawang Jawa Barat itu mengaku menerima keputusan pimpinan yang mencopotnya dari jabatan Dandim.
“Saya prajurit yang setia dan hormat keputusan pimpinan. Saya dan keluarga ikhlas menerima keputusan komandan,” kata Hendi didampingi istri di Kendari, Sabtu (12/10).
Hendi yang pernah bertugas sebagai atase darat pada KBRI di Moskow, Rusia pun siap menjalankan keputusan institusi.
“Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya prajurit setia dan kesatria yang dididik bertanggungjawab dan patuh pada perintah komando,” ujarnya.
Sikap ksatria Hendi mendapat simpati dari warganet, terutama warga Karawang.
Banyak warga Karawang yang memuji sikap pemberani Hendi dan mau bertanggungjawab meski bukan kesalahan yang dia perbuat.
Mereka pun meminta agar Hendi pulang kampung dan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Karawang.
“Karena kejadian kmrn kami jd mengenal Bapak. Kami jd tau bahwa Bapak adalah Putra Karawang. Mgkn “musibah kemarin” yg Bapak & Ibu alami adalah cara Allaah utk memanggil Bapak pulang k Karawang,” tulis akun Elly Amalia.
“Jika berkenan. Pulanglah pak. Benahi kota Karawang qt yg katanya sdh carut marut.”
Berdasarkan informasi, Hendi sekolah di SMAN 1 Karawang pada tahun 1986 dan lulus pada tahun 1989.
Posting Komentar untuk "Dicopot, Eks Dandim Kendari Malah Diminta Warga Jadi Bupati Karawang"