Santri Terpapar Sekulerisme?

Oleh: Mochamad Efendi

Dulu waktu kecil ingin rasanya hati ini bisa belajar di pondok pesantren bersama para santri untuk mempelajari agama Islam secara mendalam. Gambaran santri saat itu adalah remaja dengan akidah kuat dan lurus sehingga mustahil mendatangi gereja apalagi berpartisipasi dalam kegiatan disana.


Pergaulan terjaga terpisah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukrimnya. Tidak ada istilah pacaran apalagi zina jauh dari benak seorang santri.

Seorang santriwati pasti berhijab syar'i bukan hijab abal-abal yang masih terlihat seksi. Mereka juga tidak ragu dan malu menunjukkan identitasnya sebagai seorang santri sejati dari pemikiran, penampilan dan perbuatan mareka. Bangga rasanya menjadi seorang santri.

Namun gambaran itu telah dirusak saat kita nonton film the santri yang Jauh dari gambaran seorang santri sejati atau lebih tepatnya santri yang terpapar sekularisme.

Santri yang pemikirannya terkontaminasi pemahaman senkretisme yang menganggap semua agama benar. Berpartisipasi dalam peribadatan agama lain dianggap bentuk toleransi. Santri terpapar sekularisme akan mencampur adukan antara yang haq dan bathil.

Santri terpapar sekularisme akan memilih gaul bebas dalam sistem pergaulannya. Berbaur antara laki- laki dan perempuan dianggap biasa. Pacaran tidak melanggar aturan bahkan jika itu mengantarkan pada perbuatan zina. Sungguh bahaya santri yang terpapar sekularisme akan jauh dari ajaran Islam karena mereka hanya mempelajari agama sebagai ilmu pengetahuan.

Hanya karena ingin dianggap moderat dan menjunjung tinggi toleransi, aqidah dijual. Hanya karena ingin dianggap gaul sistem pergaulan Islam dilanggar dan batasan aurat diabaikan. Berbaju terbuka dan seksi menjadi biasa. Tidak lagi malu memakai celena ketat dan bikini. Semua aturan Islam dilanggar saat menjalankan kehidupan. Islam hanya ada di masjid dan saat menjalani ritual keagamaan. Itulah ajaran sekularisme yang sebagian umat dengan bangga mengambilnya. Apakah ada santri yang berfikir dan berperilaku jauh dari ajaran dan syariat Islam? Jika ada mereka itu sejatinya bukan santri sejati, tapi santri yang terpapar sekularisme. (reper/yuni)

Berbagi :