Ratusan Kostrad dan Marinir didatangkan ke Papua
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan pihaknya sejak kemarin, Jumat (30/8/2019) telah mendatangkan sedikitnya 329 personil untuk mengamankan Papua pasca demo rasisme yang berujung anarkis pada Kamis (29/8/2019).
“Kemarin (Jumat, 30/8/2019) yang didatangkan ada dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari 501 Kostrad berjumlah 200 prajurit dan 1 SSK lagi yaitu kurang lebih 129 personil dari Marinir,” kata Kapendam Eko kepada Jubi, Sabtu (31/8/2019) melalui sambungan telepon selularnya.
Kata Eko, kedatangan pasukan TNI yaitu dari Kostrad dan Marinir adalah untuk mengamankan objek-objek vital yang ada di Papua khususnya di Kota Jayapura.
“Ini bentuknya pengamanan (antisipasi). Jangan di salah artikan soal pengamanan ini. Kami hanya membantu pihak Polda Papua untuk mengamankan Kota Jayapura sehingga masyarakat bisa melakukan aktifitasnya secara normal kembali,” ujarnya.
Terkait kondisi terkini Papua dan Kota Jayapura secara khusus, Ia mengatakan, aktivitas masyarakat sudah mulai normal dan kantor-kantor sudah mulai melakukan pelayanan kepada masyarakat.
“Swalayan juga sudah mulai dibuka. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan aktivitasnya dengan normal, karena pihak keamanan sudah melakukan pengamanan di beberapa titik di Kota Jayapura dan juga Papua secara keseluruhan,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Rudolf Alberth Rodja menghimbau agar masyarakat tak perlu khawatir beraktivitas karena aparat keamanan memberikan jaminan keamanan. Akan tetapi jika ada diantara warga yang ragu beraktivitas seperti biasa, sebaiknya ditunda.
Untuk mengantisipasi terjadinya konflik antar masyarakat menurutnya, kepolisian telah melakukan penyekatan agar kedua kelompok masyarakat tidak bertemu.
“Berbagai langkah dan imbauan telah kami lalukan kepada semua masyarakat. Semoga para kelompok masyarakat dapat tetap menahan diri, dan menjaga Papua tetap damai,” ujarnya. (*jub)
Posting Komentar untuk "Ratusan Kostrad dan Marinir didatangkan ke Papua"