Pak Polisi Yang Baik Hati, Saya Lihat Pak Polisi Begitu Riya'?
Oleh : Nasrudin Joha
"Panji Rasulullah ada dihati saya, saya tidak perlu menuliskannya. Saya tidak perlu riya'..."
[Baca: Oknum Polisi Arogan, Semarang, 1/9/2019]
Luar biasa mulia akhlak bapak polisi di Semarang ini, meminta untuk tidak mengibarkan bendera tauhid, bendera Rasululah SAW. Alasannya, panji Rasulullah ada dihatinya. Dia, tidak perlu riya' untuk menunjukan panji Rasulullah SAW dengan mengibarkannya.
Aduhai, baek banget bapak polisi ini. Kalau begitu Pak, pangkat Pak polisi tidak Perlu dibuat berjejer dipundak. Cukup dipajang dihati saja, nanti khawatir riya'.
Kalau begitu, saat bertugas tak perlu pakai seragam polisi. Cukup sarungan, tak perlu riya' menunjukan diri seorang polisi dengan berseragam polisi.
Kalau begitu tak perlu menyanyikan lagu Indonesia raya saat upacara, cukup dihati saja. Nanti khawatir riya' loh Pak, dianggap paling NKRI, paling nasionalis, paling Pancasilais. Nanti Pak polisi dikira Banser ?
Kalau begitu, waktu meminta panji rasul tidak dikibarkan, menghalangi bendera tauhid, cukup dihati saja. Tidak perlu teriak-teriak arogan, itu terlihat seperti riya' loh Pak polisi. Maaf kalau saya keliru.
Kalau begitu, kantor polisi jangan diberi label. Cukup dihati saja, nanti kantor polisi dikira riya' memajang plat kantor ?
Argumentasi oknum polisi sontoloyo ! Seharusnya, jika dia tidak berkenan bendera tauhid dikibarkan, sebut saja dasar hukumnya. Pasal berapa UU apa, bunyinya bagaimana, agar masyarakat paham kalau ada larangan bendera tauhid.
Karena memang tidak punya dasar hukum, polisi berargumen ngawur. Sampai menyebut panji Rasulullah ada dihati.
Baiklah, kalau memang panji Rasulullah SAW ada dihati bapak polisi, kenapa Pak polisi melarang pengibaran bendera tauhid ? Kenapa garang kepada pengibar bendera tauhid ?
Jangan jangan dihati Pak polisi bukan panji Rasulullah, tetapi panji OPM. Sebab, Pak polisi begitu santun mengawal bendera OPM berkibar di istana, dan di sejumlah tempat lainnya.
Pak polisi tidak pernah ngotot kepada pendemo Papua yang membawa bendera bintang Kejora, Pak polisi hanya garang kepada peserta pawai Muharam yang mengibarkan bendera tauhid. Jadi, sebenarnya bapak ini dihatinya ada panji apa ?
Sebenarnya, bapak ini tidak riya' atau hanya sombong yang Ga ketulungan ? Ayo, eta terangkanlah ! [].
"Panji Rasulullah ada dihati saya, saya tidak perlu menuliskannya. Saya tidak perlu riya'..."
[Baca: Oknum Polisi Arogan, Semarang, 1/9/2019]
Luar biasa mulia akhlak bapak polisi di Semarang ini, meminta untuk tidak mengibarkan bendera tauhid, bendera Rasululah SAW. Alasannya, panji Rasulullah ada dihatinya. Dia, tidak perlu riya' untuk menunjukan panji Rasulullah SAW dengan mengibarkannya.
Aduhai, baek banget bapak polisi ini. Kalau begitu Pak, pangkat Pak polisi tidak Perlu dibuat berjejer dipundak. Cukup dipajang dihati saja, nanti khawatir riya'.
Kalau begitu, saat bertugas tak perlu pakai seragam polisi. Cukup sarungan, tak perlu riya' menunjukan diri seorang polisi dengan berseragam polisi.
Kalau begitu tak perlu menyanyikan lagu Indonesia raya saat upacara, cukup dihati saja. Nanti khawatir riya' loh Pak, dianggap paling NKRI, paling nasionalis, paling Pancasilais. Nanti Pak polisi dikira Banser ?
Kalau begitu, waktu meminta panji rasul tidak dikibarkan, menghalangi bendera tauhid, cukup dihati saja. Tidak perlu teriak-teriak arogan, itu terlihat seperti riya' loh Pak polisi. Maaf kalau saya keliru.
Kalau begitu, kantor polisi jangan diberi label. Cukup dihati saja, nanti kantor polisi dikira riya' memajang plat kantor ?
Argumentasi oknum polisi sontoloyo ! Seharusnya, jika dia tidak berkenan bendera tauhid dikibarkan, sebut saja dasar hukumnya. Pasal berapa UU apa, bunyinya bagaimana, agar masyarakat paham kalau ada larangan bendera tauhid.
Karena memang tidak punya dasar hukum, polisi berargumen ngawur. Sampai menyebut panji Rasulullah ada dihati.
Baiklah, kalau memang panji Rasulullah SAW ada dihati bapak polisi, kenapa Pak polisi melarang pengibaran bendera tauhid ? Kenapa garang kepada pengibar bendera tauhid ?
Jangan jangan dihati Pak polisi bukan panji Rasulullah, tetapi panji OPM. Sebab, Pak polisi begitu santun mengawal bendera OPM berkibar di istana, dan di sejumlah tempat lainnya.
Pak polisi tidak pernah ngotot kepada pendemo Papua yang membawa bendera bintang Kejora, Pak polisi hanya garang kepada peserta pawai Muharam yang mengibarkan bendera tauhid. Jadi, sebenarnya bapak ini dihatinya ada panji apa ?
Sebenarnya, bapak ini tidak riya' atau hanya sombong yang Ga ketulungan ? Ayo, eta terangkanlah ! [].
Posting Komentar untuk "Pak Polisi Yang Baik Hati, Saya Lihat Pak Polisi Begitu Riya'?"