Mubahalah Gus Nur di Aksi Mujahid 212 ke Jokowi dan Polisi Adzab 7 Turunan Jika Mereka Yang Dzalim
Massa dari Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI menggelar unjuk rasa di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9).
Peserta aksi yang mayoritas mengenakan pakaian serba putih itu membentangkan bendera tauhid dengan ukuran raksasa. Mereka juga membawa sapanduk dan atribut bendera.
Gus Nur yang menjadi salah satu orator di Aksi hari ini 28/9/2019 mengajak para peserta aksi untuk bermubahalah terhadap Rezim Jokowi dan para polisi.
Gus Nur mengatakan "jika Kami yang ditunggangi, kalau kami yang adu domba, Laknat kami Yaa Allah, adzab kami Yaa Allah! Tapi kalau ternyata, Jokowi dan rezimnya dan pak polisi-polisinya mereka yang dzolim, mereka yang menghianati rakyatnya, meeka yang menyebabkan Indonesia sengsara, laknat 7 turunannya Yaa Allah, maka adzablah 7 turunannya Yaa Allah, Allahu Akbar."
Berikut video Gus Nur
Selain itu di antara tuntutan mereka yang terpampang dalam spanduk besar adalah, "Amanat TAP MPR RI No. 6/2000 Presiden Tidak Dipercaya Rakyat Wajib Mundur".
Ada juga, "Pidanakan Korporasi Pembakar Hutan" dan "Hentikan Kriminalisasi Ulama dan Tokoh Masyarakat".
Demonstrasi ini diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), FPI, dan ormas-ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
Ketua Panitia Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Edy Mulyadi sebelumnya mengatakan, umat Islam ingin ikut serta dalam arus pengubahan.
Untuk itu, pihaknya meminta umat Islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk ikut dalam aksi mujahid.
"Kita ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan bagi Indonesia yang lebih baik bagi NKRI yang berdaulat, yang kokoh dan berdaulat, agi NKRI yang menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," ucap Edy Mulyadi.
Posting Komentar untuk "Mubahalah Gus Nur di Aksi Mujahid 212 ke Jokowi dan Polisi Adzab 7 Turunan Jika Mereka Yang Dzalim"