Warga Ngamuk, Sandra Wali Kota Yang Tak Penuhi Janji Kampanye Dengan Memakaikan Baju Perempuan
Banyak calon pemimpin baik pemimpin kabupaten, daerah maupun negara saat kampanye sebelum terpilih terbiasa mengumbar janji-janji manis kepada rakyat.
Tujuannya tidak lain adalah agar masyarakat mau memilih dirinya. Namun seringkali mereka lupa setelah terpilih.
Janji-janji yang dulu pernah diumbarnyapun dilupakan. Malah belakangan ini ada bupati yang marah ketika diingatkan pemuda dan dicegat karena janji membetulkan jalan desa tak direalisasi.
[baca: Bupati Mamuju Janji Betulin Jalan Saat Kampanye, Giliran Ditagih Malah Ngamuk]
Nah kejadian ini agaknya tak beruntung seperti para pemimpin-pemimpin daerah dan bupati di negeri ini.
Javier Sebastian Jimenez Santiz harus tahan malu. Selama beberapa hari wali kota San Andres Puerto Rico, Provinsi Huixtan, Meksiko, tersebut dipaksa memakai baju perempuan.
Kemudian berdiri di pinggir jalan sembari meminta uang sukarela dari para pengendara yang lalu-lalang di jalan tol San Cristobal-Ocosingo.
Gara-garanya, Santiz tidak bisa memenuhi janjinya saat kampanye. Mexico News Daily mengungkapkan, dalam kampanyenya, Santiz berjanji menyediakan MXN 3 juta (sekitar Rp 2,2 miliar) dari anggaran pengembangan kota untuk memperbaiki sistem air milik masyarakat dan layanan publik lainnya. Namun, ketika telah terpilih, Santiz lupa dengan janji itu.
Alhasil, Jumat lalu dia dan dua pejabat lain disandera penduduk kota. Mereka dipaksa memakai baju perempuan.
Di Meksiko, hal itu biasa dilakukan untuk mempermalukan seseorang karena melanggar janji. Mau dicoba di Indonesia? [jn]
Posting Komentar untuk "Warga Ngamuk, Sandra Wali Kota Yang Tak Penuhi Janji Kampanye Dengan Memakaikan Baju Perempuan"