Keren! Ketegasan Ustadz Abdul Somad Soal Ceramahnya Yang Dilaporkan
Ustadz Abdul Somad (UAS) menegaskan dirinya tak perlu minta maaf atas kontroversi soal video salib yang beredar luas. Alasannya, UAS mengaku, bahwa materi yang dibahas dalam ceramahya adalah soal akidah Islam, yang disampaikan di internal umat Islam sendiri.
"Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung, apakah saya musti meminta maaf... Contoh, dalam Islam dikatakan: Sesungguhnya, maaf, sesungguhnya, maaf, memang bunyi ayatnya begitu, sesungguhnya kafir lah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga. Saya jelaskan itu di tengah umat Islam. Otomatis orang luar yang mendengar itu tersinggung atau tidak, tersinggung, apakah perlu saya minta maaf. Udah terjawab. Karena ajaran saya," kata UAS dalam jumpa pers di Kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
"Kalau saya perlu minta maaf berarti ayat itu perlu dibuang, nauzubillah," imbuhnya.
UAS juga mengatakan, tak mungkin dia mengatur satu persatu prilaku umat yang menghadiri pengajiannya, termasuk melarang merekam dan menyebarkannya. Tak mungkin pula dia membuat perjanjian agar peserta pengajiannya tak merekam dan menyebarkannya.
"Saya di mana-mana ceramah tak mungkin saya tanya orang satu persatu, matikan hp matikan. Saya di mana-mana ceramah, hp orang hidup, orang merekam, tak bisa saya larang itu karena dia mau mendapat pengajian. Tak mungkin pula saya buat perjanjian semua yang mau masuk ke sini (majelis) pake materai enam ribu, tak boleh disebarkan. Payah kali lah ceramah sekarang ini kalau begitu," ujarnya berseloroh.
Keren banget pernyataan beliau Ustadz Abdul Somad yang tegas ini, buat yang penasaran videonya, silakan lihat di bawah ini.
Sebelumnya diberitakan, Senin siang, aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) resmi melaporkan Ustaz Abdul Somad ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan penistaan agama.
“Terkait dengan statement UAS menyangkut dengan menyebut simbol agama tertentu yang kami merasa dirugikan,” kata pengurus pusat GMKI, Korneles Jalanjinjinay di Bareskrim Polri, Senin (19/8).
Korneles mengaku, GMKI melaporkan UAS bukan hanya semata membela kepentingan umat Kristen, melainkan murni untuk ikut menciptakan ketertiban di tengah masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan.
“Sehingga pihak kepolisian dengan cepat bisa mengantisipasi, mencegah, lalu kemudian memanggil UAS untuk menjelaskan secara hukum kira-kira posisi itu seperti apa,” ujarnya.
Yang gaduh eluh...yang lapor eluh...
BalasHapusYang lain biasa aja tuh...
Yang gaduh eluh...yang lapor eluh
BalasHapusHadeuh...rese luh...