Jibril Abdul Aziz UGM Pernah Tampil di ILC
Mahasiswa UGM Jibril Abdul Aziz menjadi pembicaraan warganet baru-baru ini.
JAZ dibekuk polisi lantaran menyebarkan foto dan video mesum pacarnya lewat Whatsapp dan Line. Aksi penyebaran kontek syur itu dilakukan lantaran JAZ sakit hati dilarang keluarga BCH untuk menikah padahal pasangan tersebut sudah berhubungan sejak 2017 silam.
Merasa dirugikan karena videonya disebarkan, BCH kemudian melaporkan pelaku ke Polda DIY pada 9 Juli 2019. Pemuda tersebut dibekuk polisi saat berada di kawasan UGM pada 15 Juli 2019 lalu.
Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani ketika dikonfirmasi, Senin (19/8/2019) mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui informasi tersebut. Karenanya pihak kampus mencari tahu informasi tersebut.
"Yang pasti akan kami cari tahu informasinya dulu," ujarnya.
Bila terbukti pelaku maupun korban benar merupakan mahasiswa UGM, maka pihak kampus akan memberikan sanksi pada keduanya sesuai aturan yang berlaku. UGM masih menunggu hasil pemeriksaan keduanya.
"Sanksi bagi mahasiswa bisa dari yang paling ringan diberi peringatan hingga paling berat dikembalikan ke orang tua," katanya.
Polda DI Yogyakarta menetapkan mahasiswa peguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah tersebut, Jibril Abdul Aziz (26 tahun), sebagai tersangka kasus Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Jibril Abdul Azis menjadi tersangka penyebaran konten-konten pornografi.
"Tersangka sudah menyebarkan foto-foto dan video-video yang memenuhi unsur pornografi, segera akan dikimkan ke Kejaksaan," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto di Mapolda DIY, Senin (19/8) dikutip dari tribunnews.com
Pernah Tampil di ILC
Mengutip akun Youtube Indonesia Lawyers Club, Jibril Abdul Aziz pernah tampil di ILC dengan judul BLAK-BLAKAN! Ketua Panitia Seminar Kebangsaan Beberkan Kenapa Sudirman Said Dicekal di UGM
Videonya dipublikasikan tanggal 16 Okt 2018, di mana Indonesia Lawyers Club #ILC 16/10/2018 mengangkat tema "Kenapa #SudirmanSaid & #FerryMursyidan dicekal di #UGM?"
Akibat Sistem Sekular!
Kerusakkan remaja hari ini, telah nyata akibat sistem sosial yang rusak di negeri ini. Tentu saja, generasi muslim terancam. Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya kerusakkan moral para remaja hari ini. Ajaran Islam dicampakkan dan diinjak-injak, sementara kebebasan dan liberalisme terus menerus dipaksakan kepada generasi muda kita. Di mana tempatnya? Banyak, mulai di rumah, melalui acara televisi, di tengah masyarakat yang disesaki budaya liberal, hingga di sekolah melalui sistem pendidikan sekular.
Di dalam sistem pendidikan sekular hari ini, telah disisipkan materi-materi liberal dan sekular. Porsi pelajaran agama hanya dua jam saja, itu juga sebatas ritual. Sementara materi-materi umum dan tsaqafah asing terus dijejalkan kepada anak-anak didik kita. Belum lagi, program-program yang menjurus pada penggiringan anak untuk bersikap liberal dan bebas. Termasuk diantaranya, peluang anak menikmati teknologi internet, telah diajarkan di sekolah. Di tambah lagi, program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) pun telah disisipakan dalam mata pelajaran. Dalam sebuah buku mata pelajaran sebuah mata studi untuk kelas tiga tingkat SMP, telah diajarkan tentang kontrasepsi. Pertanyaan kita: untuk apa kelas tiga diajarkan tentang kontrasepsi? Apakah ini sebagai ilmu dasar bagi para pelajar yang sudah punya pasangan untuk berzina, dan jika tidak mau hamil disiapkan ilmunya. Apakah tidak ada lagi materi yang lebih berbobot?
Apakah perusakkan generasi muda Muslim ini dibiarkan begitu saja. Tentu saja tidak. Tetapi, jujur, orang tua dan masyarakat terkadang masih diam dan membisu. Tak sedikit diantara mereka menerima sistem yang rusak tersebut, padahal telah menghancurkan generasi masa depan mereka. Mereka menginginkan putera-puterinya menjadi anak yang sholeh/sholehah tetapi membiarkan anak-anaknya bebas bermaksiyat.
Demikianlah, tanpa adanya institusi yang melindungi dan menjaga akidah umat ini, generasi kita terancam bahaya. Demikian juga, ketika aturan dari Tuhan Pencipta kita dicampakkan, maka kerusakkanlah yang nampak. Sudah saatnya, kaum Muslim menyadari akan serangan Barat untuk mengancurkan generasi masa depan negeri ini. Mereka, telah membuat rancangan permainan, hiburan dan program dengan berbagai macam cara untuk menghancurkan para identitas generasi Muslim. Tujuannya, agara generasi Islam hancur dan jauh dari agamanya.
Kini saatnya, kita kembali kepada Islam dan mencampakkan sistem sekularisme yang telah dipaksakan oleh para agen-agennya. Kini saatnya kita menyelamatkan generasi masa depan ini dari kerusakkan dengan memberikan pembinaan-pembinaan ke-Islam-an di benak generasi muda kita. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, pembinaan-pembinaan Islam harus digencarkan. Hanya dengan memberikan pemahaman Islam saja, generasi muda negeri ini akan terselamatkan. Bila demikian, insya Allah, dengan izin Allah akan hadir generasi baru, yang akan menggantikan generasi yang rusak hari ini.
Aha,,,yang menulis artikel. ini keliatan mau kemana tujuannya gw tau... hati2 hrs dipikir dulu para pembaca
BalasHapusIni yg nulis pasti anak buah onta gurun yg punya passion jihadis .. org2 muslim lokal rata2 modelnya begini tipe nya sok suci ngaku surga & semesta itu milik golongan nya
BalasHapus