Dahlan Iskan 'NYODOK' Bisnis Prabowo ?
DAHLAN 'NYODOK' BISNIS PRABOWO ?
[Mengais Berkah Dari Rencana Pindah Ibukota]
Oleh : Nasrudin Joha
Dahlan Iskan, Bos Jawa Pos Group bikin tulisan ciamik tentang ibukota baru yang dipilih Jokowi. Lokasi yang disebutkan meliputi dua kabupaten: Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Menurut Dahlan, lokasi itu tepat di lengkung terdalam teluk. Persis di bekas Hak Pengusahaan Hutan ITCI. Pindah ke lokasi ini, negara tak perlu pusing membebaskan lahan, butuh berapapun akan tersedia, negara dapat menggunakan tanah ITCI itu, berapa ribu hektar pun.
Usut punya usut, Pemilik perusahaan itu (ITCI) sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto. Begitu, jelas Dahlan.
Ocehan Dahlan ini tidak dibantah Prabowo, bahkan Waketum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku Prabowo Subianto punya tanah di lokasi ibu kota negara yang baru. Edhy menyebut Prabowo sudah memiliki lahan tersebut sebelum ada rencana pemindahan ibu kota.
Hanya, Edhy berdalih memiliki lahan itu bukan kesalahan dan sudah dimiliki Prabowo jauh sebelum ada rencana pindah ibukota. Meskipun, kalau pindah di lokasi itu tentu semua juga tahu, ini membawa berkah tersendiri bagi Prabowo.
Edhy bahkan menyebut Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo juga memiliki tanah di lokasi ibu kota baru. Tanah Hashim berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Wow, bisnis keluarga bakalan moncer ini.
Pantas saja, Prabowo dulu tertarik bertemu Jokowi di Lebak Bulus. Ternyata, dibalik pertemuan itu -yang kemudian ditindaklanjuti pertemuan Teuku Umar- Prabowo dapat ngalap berkah dari rencana pindah ibukota.
Bayangkan, ada ribuan hektar lahan milik Prabowo, yang jika dibutuhkan negara, tentu harga tanah di lokasi tersebut bisa naik berlipat-lipat. Belum lagi, jika ada beberapa konsesi pengerjaan proyek juga dikerjakan Prabowo.
Tentu, tak semua konsesi yang diberikan Prabowo dikerjakan semuanya. Dari margin tanah saja, Prabowo akan untung beliung. Proyek yang lain, bisa dibagi kepada Hasyim, juga kolega pengusaha Prabowo lain di Gerindra.
Jadi, nasi goreng yang diberikan di Teuku Umar itu hanya simbolis, hanya DP. Makan besarnya, justru ngalap berkat di proyek pindah ibukota ini.
Pantas saja, Prabowo setuju rencana pindah ibukota. Pantas saja, Prabowo dahulu mau bertemu di Lebak Bulus dan ketemu Megawati di Teuku Umar. Ternyata, ada konsesi megaproyek yang bisa memberi keuntungan yang tak akan habis dimakan anak cucu hingga tujuh turunan.
Empat catatan Prabowo -sebagai syarat pindah ibukota- hanya kamuflase saja. Kalau mau setuju tanpa catatan, bisa dimaki emak-emak militan yang dulu mendukung dan dikecewakan Prabowo.
Tapi kenapa Dahlan buka hal ini diruang publik ? Apa Dahlan juga sedang ajukan proposal nimbrung ngalap berkah pindahan ibukota ? Atau ini respons Dahlan atas tertolaknya proposal Dahlan ? Mirip Surya Paloh yang sesungutan bilang Indonesia bukan negara Pancasila tapi negara kapitalis liberal, setelah Paloh merasa akan ditinggalkan geng Teuku Umar.
Wah kalau benar, negara ini memang hanya untuk bancakan para elit. Bisa saja, Geng Reklamasi dan Geng Meikarta, juga minta kapling proyek ngalap berkah di pindahan ibukota, setelah sebelumnya mereka 'gagal' di laut dan daratan ibukota.
Wis-wis, kalau semua ini benar, memang harus diganti segera rezim demokrasi sekuler ini. Pak Prabowo dan Pak Dahlan, Ga usah Baper. Tulisan ini berangkat dari asumsi, kalau ya ? Sekali lagi kalau. [].
Posting Komentar untuk "Dahlan Iskan 'NYODOK' Bisnis Prabowo ?"