Daging Ulama Itu Beracun
(Dukungan Untuk Ustadz Heru Ivan Wijaya)
Eko Susanto
(Barisan Advokasi Rakyat)
Dikabarkan Ustadz Heru Ivan Wijaya akhirnya ditahan ke Lapas Klas IIB Mojokerto setelah ditetapkan sebagai tersangka, dengan tuduhan ujaran kebencian dan SARA berdasarkan Pasal 45A juncto Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE. Kyai Heru dilaporkan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Mojokerto yang tekait status nasehat kepada Banser di akun facebook pribadinya.
Ustadz Heru adalah dai ahlus sunah wal jama’ah, beliau adal pengemban dakwah. dan pengemban dakwah adalah orang-orang terbaik yang memilih untuk menyampaikan risalah-Nya. Tak layak dimusuhi, sebaliknya harus dihargai dan dihormati. Patutnya memuliakan, sebagai bukti posisi kita berada. Apakah berpihak pada kebenaran atau berpihak pada kedzaliman.
Ulama itu, bagaikan bintang di langit di waktu malam. Ketika ulama dikriminalisasi dan dipersekusi, maka kepercayaan umat berkurang, dan mengakibatkan umat semakin kehilangan arah. Ulama adalah sosok yang mendapatkan amanah untuk merajut ukhuwah Islamiyyah.
Para ulama adalah wali Allah yang beriman kepada-Nya, senantiasa mendekat diri kepada-Nya dengan ketaatan dan amal shalih. Hidup dan mati mereka benar-benar diabdikan untuk Allah. Karenanya, siapa memusuhi para ulama, Allah nyatakan perang terhadap-Nya. Siapa yang diperangi Allah, pasti akan celaka dan binasa.
Allah Ta’ala berfirman di hadits Qudsi,
“Siapa memusuhi wali-Ku maka Aku nyatakan perang terhadapnya.” (HR. Al-Bukhari)
Imam al-Nawawi Rahimahullah dalam “Al-Tibyan fii Aadab Hamalah Al-Qur'an” menukil perkataan Imam Abu Hanifah dan Imam al-Syafi’i Rahimahumallah, “Jika ulama bukan wali-wali Allah, maka tidak ada yang menjadi wali Allah.”
Makna ‘Aadaa (memusuhi) mencakup membenci, memusuhi, dan menyakiti dengan perkataan dan perbuatan. Masuk di dalamnya mengkriminalisasi ulama. Siapa yang berani berbuat demikian, Allah maklumatkan kepadanya akan memeranginya. Kata Ibnu Taimiyah, “Siapa yang diperangi Allah, pasti Allah menghancurkannya.”
Al-Hafidz Abul Qasim Ibnu ‘Asakir Rahimahullah -ulama besar adab 6 Hijriyah- menyatakan,
“Bahwasanya daging para ulama itu beracun.” (Tabyin Kadzbil Muftari: 29)
Beliau menyebutkan kebiasaan yang sering terjadi dan sudah maklum bahwa orang-orang yang merendahkan (menghinakan) ulama maka Allah akan bongkar boroknya. Dan sesungguhnya siapa yang gemar menfitnah ulama dengan lisannya maka Allah menghukumnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.
Kemudian pengarang kitab tarikh “Tarikh Dimzyaq” itu menyitir firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. Al-Nuur: 63).
Sesungguhnya memusuhi ulama’ (diantaranya dengan fitnah dan kriminalisasi) itu berbeda dengan memusuhi selain mereka. Perbuatan tersebut secara tidak langsung memusuhi ilmu yang ada dalam dada mereka yang wajib diketahui umat. Jika ulama difitnah dan dikriminasisasi berakibat rusaknya reputasi mereka sehingga -dikhawatirkan- umat menolak ilmu yang mereka sampaikan. Ini tindakan yang membahayakan dien Islam.[pojok-aktivis.com]
Posting Komentar untuk "Daging Ulama Itu Beracun"