Tokoh Intelektual dan Ulama Banyumas, Tolak Pemilu Curang dan Tolak Proyek OBOR
PERNYATAAN BERSAMA TOKOH, INTELEKTUAL, PRATISI HUKUM DAN ULAMA BANYUMAS RAYA TENTANG TOLAK PEMILU CURANG, TOLAK PROYEK OBOR CHINA DAN TEGAKKAN ISLAM KAFFAH
Sebagaimana diketahui bersama, pasca pemungutan suara Pemilu tanggal 17 April 2019, baik untuk memilih calon DPR, DPRD, DPD, CAPRES DAN CAWAPRES, terdapat persoalan penting dan krusial. Khususnya tentang adanya dugaan kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan massif.
Gejolak sosial ditengah masyarakat yang meninggi sepanjang musim kampanye pemilu, makin meningkat tensinya seusai proses pemilihan. Masing-masing pihak mengklaim memiliki sejumlah suara atau sampai pada klaim pemenangan pemilu.
Pada sisi lain, publik merasa khawatir, tentang rencana Pemerintah yang melapangkan Penjajahan melalui proyek OBOR (One Belt One Road) yang diinisiasi China. Proyek Penjajahan Kapitalisme Global, baik yang dimotori China maupun Amerika..wajib dilawan, karena tidak sejalan dengan semangat kemerdekaan bangsa dan jati diri sebagai umat Islam.
Berkenaan dengan hal itu, kami segenap tokoh, intelektual, praktisi hukum dan ulama Banyumas Raya, dengan ini menyatakan:
Pertama, kami menolak segala bentuk kecurangan sekaligus mengecamnya. Kami juga menolak proyek OBOR yang diinisiasi China. Tindakan curang dalam pemilu merupakan tindakan pengkhianatan atas amanat rakyat sekaligus maksiat akbar kepada Alloh SWT. Sementara mengikat perjanjian dengan China dalam proyek OBOR sama saja dengan menggadaikan kedaulatan Bangsa dan Negara.
Kedua, kami menghimbau kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk secara konsisten bertindak jujur, adil, beretika, bermartabat dan bertanggungjawab serta sungguh-sungguh menjalankan amanat konstitusi dalam menyelenggarakan proses pemilu, hingga proses penghitungan suara dan pengumuman keputusan. KPU wajib memberi jaminan ketentraman dan kepercayaan masyarakat, serta membersihkan proses pemilihan dari segala bentuk kecurangan.
Ketiga, kami menghimbau kepada segenap lembaga survey, pengamat, tokoh politik, untuk tidak memperuncing perdebatan mengenai perolehan suara dan pemenangan kontestasi pemilu, serta agar tunduk, taat dan patuh menunggu pengumuman resmi dari lembaga KPU.
Berbagai release hitung cepat, analisis pilihan suara,proyeksi kemenangan, yang dibahas berulang-ulang berpotensi memicu keterbelahan publik, mengancam persatuan dan kesatuan. Semua pihak diharapkan agar bertindak terukur dan terarah, tidak egois menjadikan dalih ilmu dan pengetahuan sebagai sebab terjadinya keterbelahan.
Keempat, kami menghimbau kepada semua peserta pemilu, pasangan capres dan cawapres, partai politik, untuk turut serta berperan aktif menjaga stabilitas politik dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan.
Kelima, kami mengajak seluruh masyarakat, seluruh umat, praktisi hukum, tokoh, para ulama, dan segenap komponen anak bangsa, untuk ikut serta mengawal proses pemilu, termasuk proses penghitungan suara, agar benar-benar terbebas dari unsur kecurangan dan tipu daya, sekaligus berjuang secara serius dan sungguh-sungguh untuk menegakkan syariat Islam secara kaffah, agar menjadi solusi praktis dalam mengelola Bangsa dan Negara.
Demikian pernyataan bersama dibacakan.
Banyumas, 12 Mei 2019
Tertanda
Sri Muyono, SH
Koordinator
Posting Komentar untuk "Tokoh Intelektual dan Ulama Banyumas, Tolak Pemilu Curang dan Tolak Proyek OBOR"