NEGARA GONJANG GANJING JOKOWI MALAH ASYIK PIKNIK CARI LAHAN IBUKOTA BARU ?
NEGARA GONJANG GANJING JOKOWI MALAH ASYIK PIKNIK CARI LAHAN IBUKOTA BARU ?
Oleh : Nasrudin Joha
Kalaulah benar, mau pindah ibukota itu serius, lokasi pindah itu Presiden tidak tanya kepada netizen, atau Presiden pelesiran ke berbagai daerah untuk uji kelayakan. Selain bukan tugasnya, Presiden tak akan mampu melakukan uji kelayakan sebuah wilayah untuk dijadikan ibukota baru.
Kalaulah, rencana ini serius bukan sekedar basa basi pengalihan isu, rencana ini masuk renstra Pembangunan Nasional, bukan di viralkan menjelang akhir masa jabatan. Apalagi, rencana ini butuh kocek dan tidak sedikit, memangnya cuma mau bikin mobil Esemka ?
Mobil Esemka saja, yang jelas membangun proyeknya jauh lebih sederhana, lebih murah, lebih cepat, ketimbang Projek memindahkan ibukota juga ga jelas kisahnya ? Dulu, ada seorang Kiyai bilang, mobil Esemka ini akan terbit bulan Oktober. Tapi tidak jelas, Oktober tahun berapa, yang penting bulan Oktober. Sampai Oktober kemarin, masih juga belum kelihatan spion mobilnya.
Nah, untuk yang sesederhana seperti esemka, bukan rumit jelimet seperti pesawat terbangnya Rudy Habibie, Jokowi Ga bisa mewujudkan dalam alam nyata, apalagi pindahan ibukota ? Dan saat ini, tentu yang penting disikapi oleh seorang Presiden, seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, adalah tentang keadaan negara yang sedang gonjang ganjing.
Pemilu curang, Presiden bungkam. KPPS bergelimpangan, hingga 500 nyawa lebih melayang Presiden mingkem. Negara dirundung isu people power, Presiden meneng bae. Lantas dia itu presiden siapa ? Presiden negara mana ?
Dulu, seorang Saeni yang jualan di bulan Ramadhan, Presiden ikut cawe-cawe. Kasus Meliana penghina azan, ikut nimbrung. Ini ada 500 nyawa lebih melayang kenapa Presiden diam ?
Apa Presiden sedang sariawan ? Bibir pecah pecah dan gusi berdarah ? Panas dalam ? Susah buang air besar ? Atau sedang kena gejala bibir melepuh kena azab kayak di cerita tabloid Hidayah ?
Dia itu, si Jokowi masih resmi Presiden kan ? Bukan capres ? Masih sah kepala negara dan kepala pemerintahan Indonesia. Masih sah pemimpin rakyat Indonesia, kenapa bungkam ?
Dulu, warga Perancis, penghina Charlie Hebdo yang mati, Presiden ikut angkat bicara. Ini rakyat kita, mereka KPPS, mereka punya andil dalam soal kepemimpinan nasional, kok tidak ada perhatian ?
Kalo bungkam soal kecurangan, Gapapa lah masih bisa dimaklumi, karena publik juga tahu siapa yang diuntungkan oleh kecurangan ini. Tapi bungkam terhadap 500 lebih nyawa rakyat, ini tragedi kemanusiaan !
Pelanggar HAM itu bisa aktif, bisa juga pasif. Yakni, dengan membiarkan kejahatan HAM terjadi di ujung hidungnya. Lantas, apakah diamnya Presiden itu bukti bentuk ijma' (persetujuan) atas tragedi kematian 500 lebih nyawa KPPS ?
Ayo dunk Pak Jokowi, Mas Jokowi, Dik Jokowi, bicara ! Jangan diam dan seolah rakyat bungkam terhadap ini semua. [].
Posting Komentar untuk "NEGARA GONJANG GANJING JOKOWI MALAH ASYIK PIKNIK CARI LAHAN IBUKOTA BARU ?"