Al-Ma’tsurat, Dzikir Pagi Dan Petang, Serta Keutamaannya
DZIKIR tak lain adalah sarana untuk membangun cinta dengan Allah—mengingat Ia di setiap saatnya. Bila ini terjalin maka lahirlah hamba yang selalu mengingat dan diingat Allah. Yang demikian ini akan menguatkan hati dan menjaga kestabilan jiwa.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan nama) Allah dengan berdzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Al-Ahzab : 41-42)
“Adalah Nabi saw, jika masuk sore hari membaca: amsaina Wa amsalmulku lillah… dan jika masuk pagi hari beliau membaca: ashbahna wa ashbahal mulku lillah,” (HR.Muslim).
Kalimat-kalimat yag diucapkan Nabi itulah yang terdapat dalam Al-Ma’tsurat—dzikir pagi dan petang.
Al-Ma’tsurat adalah kumpulan wirid yang disusun oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna. Di dalamnya terdiri dari ayat-ayat pilihan dan lafal-lafal dari hadits Rasulullah saw. yang biasa beliau amalkan dalam wiridnya. Kata ‘Ma’tsur’ sendiri artinya yang dituntunkan (ada riwayatnya) oleh Rasulullah saw. Al-Ma’tsurat bisa kita amalkan setiap hari pada pagi dan petang hari.
Cukuplah kiranya hadits berikut untuk menjelaskan keutamaan dzikir dan para pelakunya.
Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, “Aku itu ada pada persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam sebuah jamaah, Aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik dari mereka.” (Muttafaq ‘alaih)
Keutamaan dan manfaat membaca lainnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda, “siapa yang mengucapkan ketika pagi hari, ‘ Allahumma inni asbahtu minka fi ni’matin…’ tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore, Allah menyempurnakan nikmatnya atasnya.” (HR.Ibnu Saunni)
Dari Abdullah bin Ghannam al-bayadhi, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda,” Siapa yang membaca ketika pagi ‘ Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin au bi ahadin min khalkika falakal hamdu walakasyukr’ sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya,” (HR. Abu Dawud).
Dari tsauban ra. Berkata rasulullah saw bersabda,” Siapa yang mengucapkan ketika sore hari ‘ radhitu billahi rabba wabil islami diina wabi muhammadin nabiyya… adalah hak atas Allah untuk menjadikan dia ridha.” ( HR. Turmudzi)
Dari Utsman bin Affan ra. Berkata, Rasulullah bersabda,”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, “ Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un…’ tiga kali maka tidak ada satupun yang membahayakannya,” (HR. Abu dawud dan Turmudzi).
Dari Abi Sa’id al-Khudri berkata, beliau bersabda,”Katakanlah jika engkau masuk pagi dan di sore hari “ Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali…’ Ia berkata,” maka aku lakukan hal itu lantas Allah menghilangkan kesusahanku dan menunaikan utangnya,” (HR. Abu Dawud).
Dari Abdurrohman bin Abi Bakrah dia berkata kepada bapaknya,”wahai bapakku, sungguh aku mendengar engkau berdoa setiap pagi : ‘ Allahumma ‘aafini fi badani ….’engaku ulang tiga kali setiap pagi dan sore, dan engkau juga mengucapkan ‘ Allahumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri…’ engkau ulang tiga kali tiap pagi dan sore. ‘ dia berkata.” Ya wahai anakku, aku mendengar Nabi saw berdoa dengannya, dan aku ingin mengikuti sunnahnya,” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Nasai).
Dari Nabi saw, “ penghulu istighfar adalah Allahumma anta rabbi…’barangsiapa membacanya di siang hari yakin dengannya, kemudian mati hari itu sebelum sore hari maka dia termasuk ahli surga, dan siapa yang membaca pada malam hari yakin dengannya lalu ia mati sebelum pagi hari, maka dia termasuk ahli surga,” (HR. Bukhari).
Dari Abu Ayyasy, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda, ‘siapa yang mengucapkan ketika pagi hari ‘ laa ilaaha illallah….adalah baginya sebanding memerdekakan budak dari putra Isma’il, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan, diangkat sepuluh derajat, dan dia dalam penjagaan dari setan hingga sore, dan jika ia baca ketika masuk sore maka baginya seperti itu pula.’ (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban).
Itulah keutamaan dan manfaat membaca yang dianjurkan oleh Rasulullah setiap pagi dan sore. Dzikir yang merupakan karakteristik para ulul albab (orang-orang yang berakal). []
Posting Komentar untuk "Al-Ma’tsurat, Dzikir Pagi Dan Petang, Serta Keutamaannya"